Amalan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Saat artikel ini terbit, kita akan memasuki Tanggal 1 Dzulhijjah 2023. Untuk kepastiannya, kita masih menunggu sidang isbat 1 dzulhijjah 2023 yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 18 Juni 2023. Dan semoga tahun 2023 ini tidak ada perbedaan awal dzulhijjah.
Namun, jika nantinya ada perbedaan dalam penentuan awal bulan dzulhijjah, semoga kita tidak sampai melupakan keistimewaan bulan tersebut. Terutama di 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah.
Allah SWT telah menegaskan bahwa bulan Dzulhijjah demikian istimewa dan memasukannya dalam salah salah satu bulan yang dimuliakan (Asyhurul Hurum). Seperti dalam keterangan ayat berikut:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: ٣٦)
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)” (QS at-Taubah: 36).
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2)
Artinya: 1. Demi fajar; 2. Demi malam yang sepuluh. (QS. Al-Fajr: 1-2)
Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat dalam mengartikan ayat kedua.
1. Pendapat pertama mengartikan ayat kedua sebagai 10 hari terakhir di Ramadhan. Dengan alasan bahwa Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam sangat menjaga 10 malam terakhir di Ramadhan. Selain itu, di antara malam itu juga bertepatan dengan Lailatul Qadar.
2. Pendapat kedua mengartikannya sebagai 10 hari awal Muharram; karena pada Muharram terdapat hari yang sangat mulia, yaitu hari Asyura.
3. Pendapat ketiga mengartikan bahwa ayat tersebut menjelaskan 10 hari awal Dzulhijjah. Karena pada Dzulhijjah bertepatan dengan kesibukan umat Islam dalam menjalankan pilar Islam yang kelima, yaitu ibadah haji ke Baitullah.
Dari ketiga pendapat diatas, pendapat yang sahih sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Katsir adalah pendapat ketiga, yaitu 10 hari pertama Dzulhijjah.
Di Sepuluh hari pertama ini juga, kita dianjurkan untuk mengisinya dengan amalan sholeh. Seperti dikutip dari berbagai sumber, terdapat penjelasan tentang anjuran amalan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
1. Melaksanakan haji dan umrah bagi yang mampu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Satu umrah ke umrah lainnya menjadi penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal untuknya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Puasa sunnah antara tanggal 1-9 Zulhijjah. Atau paling tidak mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah tanggal 8 zulhijjah atau puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah,
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
Untuk puasa Tarwiyah, didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Namun, hadits ini dikatakan dhaif (kurang kuat riwayatnya). Meski demikian, para ulama memperbolehkan mengamalkan hadits yang dhaif dalam kerangka fadla'ilul a’mal (untuk memperoleh keutamaan), dan tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
3. Tahlil, Takbir, dan Tahmid sebagai bentuk dzikir kita kepada Allah SWT.
Dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ
“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)
Silahkan buka halaman berikut untuk Bacaan Dzikir/ Tahlil di 10 Hari Pertama Dzulhijjah yang terdapat dalam kitab Kanzun Najah Was Surur karya Syekh Abdul Hamid Al-Makki
4. Menyembelih hewan kurban
Di antara bentuk sedekah adalah menyembelih hewan qurban dan membagi-bagikan dagingnya kepada kaum muslimin pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ ضَحَّى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan menyembelih dua ekor domba yang berwarna putih dan bertanduk dua. Beliau membaca bismillah dan takbir, menekankan kakinya ke sisi leher domba, dan menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Selain amalan-amalan tersebut, terdapat banyak amalan yang selayaknya dikerjakan dan ditingkatkan. Seperti, Shalat fardhu 5 waktu secara berjamaah di masjid, memperbanyak sholat sunnah rawatib, sholat Dhuha, sholat Tahajud, sholat Witir, sholat tahiyatul masjid, dan shalat sunnah lainnya. Selain itu, membaca Al-Quran, membaca istighfar, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, menyebarluaskan salam, memberikan makanan, mendamaikan dua pihak yang bersengketa, amar makruf dan nahi mungkar, menjaga lisan dan kemaluan, berbuat baik kepada tetangga, memuliakan tamu, memberi nafkah kepada keluarga, mengasuh anak yatim, menengok orang sakit, membantu kesulitan orang lain, menunaikan amanat, mengembalikan barang titipan, melunasi hutang, dll.
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
"Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya : 'Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah, 'Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa." (HR Bukhari)
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar