blog islami yang berisi bacaan doa sehari-hari, seperti doa selamat dan tolak bala, doa setelah sholat fardhu, doa sholat tahajud, doa sholat duha, doa qunut witir di bulan ramadhan, doa qunut subuh, dll. Selain itu terdapat juga bacaan dzikir dan doa di bulan ramadhan, niat puasa ramadhan, niat puasa sunnah rajab, sya'ban, dzulhijjah, syawwal, dll. Materi khutbah jumat, khutbah idul fitri, khutbah Idul Adha, khutbah bahasa sunda, pembukaan khutbah, pembukaan pidato, sejarah tokoh dan kyai

Dzikir dan Doa Hari Arafah Sesuai Sunnah

Dzikir dan Doa Hari Arafah Sesuai Sunnah

Dzikir dan doa hari arafah sesuai sunnah berdasarkan keterangan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik berikut:

Rasulullah SAW bersabda:

 خير الدعاء دعاء يوم عرفة، وأفضل ما قلته أنا والنبيون من قبلي : لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رواه الإمام مالك 

Artinya: "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan begitu juga Para Nabi sebelumku adalah: Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir (Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya. Kerajaan dan pujian hanyalah miliknya. Maha menghidupkan dan mewafatkan. Dan Dia berkuasa atas segalanya)". (HR. Imam Malik) 

Dzikir dan Doa Arafah Arab, Latin dan Artinya


Dzikir Hari Arafah tersebut baik dibaca oleh jamaah haji ataupun umat islam pada umumnya. Sehingga, saat hari arafah kita disunnahkan membaca dzikir berikut:

 لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
 يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

La Ilaha Illallohu Wahdahu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu
Yuhyi Wa Yumiitu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir 

Artinya: Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya. Kerajaan dan pujian hanyalah miliknya. Maha menghidupkan dan mewafatkan. Dan Dia berkuasa atas segalanya)

Adapun doa yang sering dipanjatkan Nabi SAW pada Hari Arafah adalah :

 اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ نَقُوْلُ, وَخَيْراً مِمَّا نَقُوْلُ
 اَللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ وَإِلَيْكَ مَآبِيْ وَلَكَ رَبِّيْ تُرَاثِيْ
 اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَّاتِ الْأَمْرِ
 اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِئُ بِهِ الرِّيْحُ 


Allohuma lakal hamdu, kaladzi naqulu, wakhoiron mima naqulu. Allohuma laka sholati, wanusuki wamahyaya, wamamati. Wa-ilaika ma-abi walaka robbi turotsi. Allohuma ini a-‘uzubika min ‘azabil qobri, wa was-wasatis sodri, wasyatatil-amri. Allohuma ini a’uzubika min syari ma taji-u bihir rih.

Artinya: "Ya Allah segala puji hanyalah milikMu sebagaimana kami ucapkan dan bahkan lebih baik dari pada apa yang kami ucapkan. Ya Allah, hanyalah untuk-Mu Shalat, ibadah, hidup dan matiku. Hanyalah kepada-Mu tempat kembaliku. Hanyalah milik-Mu segala peninggalanku. Ya Allah, sungguh aku berlindung padaMu dari siksa kubur, gangguan dalam hati dan berantakannya urusan. Ya Allah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari keburukan yang datang bersama angin". 
(Sumber: Kitab Kanzun Najah Was Surur-Syekh Abdul Hamid Al-Makki, Hal 285-286)

 Syekh Abdul Hamid Al-Makki, dengan mengutip hadits Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam:

 لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ
 لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ النَّبَاتِ وَالشَّجَرِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ
 لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ
 لَآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ 

Lâ-ilâha illallâhu ‘adadad duhûr, lâ-ilâha illallâhu ‘adada amwâjil buhûr, lâ-ilâha illallâhu ‘adadan nabâti was sajar, lâ-ilâha illallâhu ‘adadal qathri wal mathâr, lâ-ilâha illallâhu ‘adada lamhil ‘uyûni, lâ-ilâha illallâhu khairum mimma yajma’ûn, lâ-ilâha illallâhu min yaumina hâdzâ ilâ yaumi yunfakhu fis sûr. 

 Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah sepanjang hitungan masa, tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak tumbuhan dan pepohonan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan matan, tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala apa yang mereka kumpulkan, tiada Tuhan selain Allah sejak hari ini hingga ditiupnya sangkakala.” Syekh Abdul Hamid mengatakan, siapa saja membaca dzikir di atas sebanyak 10 kali setiap hari selama 10 hari awal Dzulhijah, maka akan diampuni semua dosanya yang telah berlalu dan yang akan datang. (Abdul Hamid Al-Makki, Kanzun Najâh was Surûr, halaman 280)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar