الحَمْدُ
لله وَاهِبِ العَطِيَّة وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَى خَيرِالبَرِيَّة سيّدَنا مُحَمَّدٍابْنِ
عَبدِاللهِ وَعلى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِالنُّفُوْسِ الزَّكِيَّةِ صَلَاةً وَسَلَامًا
دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أشهد أن لاإله إلاّ الله
وحده لاشريك وأشهد أنّ سيّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ أمّا بَعْدُ
: فَيَاعِبادَ الله أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فازَ المتّقون وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرِ الزّادِ التَّقوَى قال الله
تعلى فى القرأنِ الكريم أعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Hadirin sidang jum’ah yang
berbahagia!
Alloh SWT berfirman yang
tertuang dalam Surat Al-A’rof ayat 176
فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ
يَتَفَكَّرُونَ
Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu
agar mereka berfikir.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
khatib akan membahas sekelumit kisah asal muasal disyariatkannya solat tarowih.
Hadirin siding jum’ah yang dirahmati Alloh
Disebutkan dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa asal usul adanya solat tarowih yaitu:
sesungguhnya Nabi SAW pada awal malam Romadon tangal 1-3, beliau keluar rumah
dan melaksanakan solat di masjid. Kemudian para sahabat pun solat bersama nabi
dan pada malam kedua bertambah banyak dan bertambah semakin banyak pada malam
ketiga. Kemudian pada malam keempat Nabi tidak keluar rumah untuk melaksanakan
solat tarowih di Masjid. Kemudian Beliau bersabda kepada para sahabat “Aku tidak
keluar pada malam keempat untuk solat tarowih di masjid, karena khawatir,
kalau-kalau solat tarowih atau qiyam romadon itu diwajibkan kepada kalian, lalu
kalian tidak mampu mengerjakannya. Hadits Riwayat Bukhori&Muslim
(I’anatuthalibin Jilid I hal 265)
Didalam hadits tersebut tidak dijelaskan
bagaimana solatnya Nabi SAW dan para sahabat, dan tidak pula dijelaskan berapa
banyaknya jumlah rakaat, sehingga menimbulkan adanya ikhtilaf atau perbedaan
tentang banyaknya rokaat dalam solat tarowih, diantaranya:
1. Imam Az-zarqony
mengatakan bahwa Ibnu Hibban mengatakan sbb: “Solat tarawih itu mula mula 11
rakaat, dengan bacaan surat yang panjang-panjang sehingga mayoritas jama’ah
merasa berat. Kemudian mereka memperpendek bacaan surat tapi menambakan jumlah
rokaat menjadi 20 rakaat, selain witir. Dengan bacaan yang sedang, kemudian
mereka mempercepat bacaan surat tapi mereka memperbanyak jumlah rakaat menjadi
36 rakaat, selain witir. (Fiqh Sunnah, Jilid I hal. 174).
2. Berdasarkan
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang sohih,
mengatakn bahwa pada zaman Umar Bin Khattab R.A. para sahabat mengerjakan solat
tarawih atau qiyam romadon itu 20 rakaat. Imam Malik dalam Kitab Al-Muwattho
mengatakan bahwa solat tarawih atau qiyam romdon itu adalah 23 rakaat. Imam
Al-Baihaqy menyimpulkan makna kedua hadits tersebut adalah bahwa para sahabat
mengerjakan solat tarawih atau qiyam romadon itu berikut solat witir 23 rakaat (I’anatuthalibin
Jilid I hal 265).
Oleh karena itu, dalam hal berapa jumlah
rakaat dalam solat tarowih itu terdapat perbedaan yang bersifat furu’iyah dan
bukan perbedaan yang bersifat ushuliyah (atau dalam hal sunat dan bukan dalam
hal wajib), sehingga kita harus menghormati perbedaan tersebut. Sebagaimana
disabdakan bahwa
إِخْتِلاَفُ أًمَّتِيْ رَحْمَةٌ
Perbedaan pendapat harus dijadikan objek
rohmat dengan sikap toleransi / tasamuh, bukan dijadikan objek laknat dengan
sikap arogansi dengan menganggap diri paling benar dan yang lain salah.
Adapun ulama Ahlus Sunnah Waljama’ah dan
Umat Islam yang mengerjakan solat tarawih 20 rakaat dan witir 3 rakaat itu
karena mengikuti amaliah Sahabat Umar Bin Khattab yang merupakan
Khulafaur-Rasyidin yang ke-2 setelah Sahabat Abu Bakar R.A..
Nabi didalam sebuah hadits mengatakan sbb:
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ
Wajib atas kamu mengikuti sunnahku dan
sunnah khulafaur-Rasyidin.
Hadirin siding Jum’ah Yang Berbahagia.
Dalam kitab Fiqhus-Sunnah karya Sayid Sabiq
halaman 174 dikatakan sbb:
قَياَمُ رَمَضَانَ أَوْصَلاَةُ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةٌ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ تُؤَذَّى بَعْدَ صَلاَةِ الْعِشَاءِ
وَقَبْلَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ وَيَجُوْزُأَنْ تُؤَذَّى بَعْدَهُ
وَلكِنَّهُ خِلَافُ الأَفْضَلِ وَيَسْتَمِرُّ وَقْتُهَا إِلَى آخِرِ اللَّيْلِ
Artinya: Qiyam Romadon (solat malam dibulan
Ramadhan) atau solat tarawih itu hukumnya sunnah bagi laki-laki dan perempuan
yang dilaksanakan sesudah solat isya sebelum solat witir dengan 2 rakaat 2
rakaat dan boleh juga dilaksanakan setelah solat witir, namun yang demikian
menyalahi keutamaan (yaitu solat taraweh sebelum solat witir). Dan waktu
pelaksanaanya berlangsung hingga akhir malam (waktu sahur sebelum tiba waktu
subuh).
Syekh Imam Abu Bakar Muhammad Syathon Ad-Dimyati penyusun kitab I’anatut Tholibin mengatakan dalam kitabnya Jilid I hal 365 sbb:
وَالتَّرَاوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيْمَاتٍ فِىْ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ وَيَجِبُ التَّسْلِيْمُ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا مِنْهَا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ بِخِلاَفِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالضُّحَى وَالْوِتْرِ
Artinya: solat tarowih itu 20 rokaat dengan 10 salam di setiap malam Bulan Ramadhan. Dan wajib membaca salam di setiap 2 rakaat. Apabila ia solat 4 rokaat dari solat tarowih dengan satu salam, maka tidak sah solatnya. Kecuali solat sunah dzuhur, ashar, dhuha dan witir.
Adapun fadilah (keistimewaan) solat tarowih
atau solat malam di bulan Romadon sesuai dengan sabda Nabi SAW.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang melaksanakan Qiyam
Ramadhan (solat malam di bulan romadon/ solat taraweh), dengan penuh keimanan
dan mengharap keridhoan Alloh SWT. Maka dosa-dosanya yang terdahulu akan
diampuni oleh Alloh SWT.
Hadirin siding jum’ah yang dirahmati Alloh
Semoga kita semua senantiasa mendapatkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga bisa istiqomah dalam mengisi bulan romadon ini dengan berbagai kegiatan ibadah dengan penuh keimanan dan harapan mendapatkan keridhoan Alloh SWT.
Semoga kita semua senantiasa mendapatkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga bisa istiqomah dalam mengisi bulan romadon ini dengan berbagai kegiatan ibadah dengan penuh keimanan dan harapan mendapatkan keridhoan Alloh SWT.
بارك الله لى ولكم
Khutbah II
الحَمْدُ
لله وَاهِبِ العَطِيَّة وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَى خَيرِالبَرِيَّة سيّدَنا محُمَّدٍابْنِ
عَبدِاللهِ وَعلى ألِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِالنُّفُوْسِ الزَّكِيَّةِ صَلَاةً وَسَلَامًا
دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أشهد أن لاإله إلاّ الله
وحده لاشريك وأشهد أنّ سيّدَنا عَبْدُه وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ أمّا بَعْدُ
: فَيَاعِبادَ الله أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ
فَقَدْ فازَ المتّقون وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرِ الزّادِ التَّقوَى قال الله
تعلى فى القرأنِ الكريم أعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ اللهمّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا
وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلاَمِ وَنِجِّنَا مِنَ الظُلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
وَجَنِّبْنَا الفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ اللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا
فِى أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوْبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا
وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَوَّابُ الرَحِيْمُ رَبَّنَا أتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار . والحمد
لله ربّ العالمين
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
.
Oleh KH. I. Solihin, Drs., M.SI
Pimpinan PonPes Riyadlu As-Shalihin Cihaur Cipakat Singaparna
Katib Syuriah Nu Kab. Tasikmalaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar