Khutbah Jum'at Singkat - Memilih Pemimpin
Khutbah I
الحمد لله الّذي هَدَانَا لهذا وماكُنّالِنَهْتَدِيَ
لَوْلاَ أنْ هدانا اللهُ من يهد الله فلامضلّ له ومن يضلله فلاهادي له أشهد أن
لاإله إلاّ الله وحده لاشريك له وأشهد أنّ سيَّدنا محمّدًا عبدُه ورسولُه لانبيَّ
بعده صلاته وسلامه على سيّدنا محمّد وعلى أله وصحبه ومن والاه أمّا بعد : فياعباد
الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتّقون وتزوّدوا فإنّ خير الزّاد التّقوى
قال الله تعلى فى القرأن الكريم أعوذ
بالله من الشّيطان الرّجيم: ياأيهاالّذين أمنوا أطيعواالله وأطيعواالرّسول وأولى
الأمر منكم . (النساء : 59(
Hadirin sidang jum'ah Rahimakumullah
Syukur
Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
kekuatan ,kesehatan dan kesempatan kepada kita sehingga kita dapat hadir
kembali di tempat ini dalam rangka menunaikan salah satu kewajiban kita kepada-Nya yakni sholat jum’ah. Sholawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarganya,
sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya.
Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah
Ulil amri atau
pemerintah adalah orang–orang yang memegang kekuasaan untuk melaksanakan
urusan dan kemaslahatan umum, misalnya
presiden, gubernur, bupati dan
sebagainya. Kita wajib mentaati mereka
meskipun perintah yang
dikeluarkan tidak menyenangkan kita , selama perintah itu untuk kepentingan
umum dan tidak bertentangan dengan kitab Allah dan Sunnah rasulullah. Sebagaimana hadits Nabi :
السَّمْعُ والطَّاعَةُ علَى المَرءِ المُسْلمِ
فِيمَاأَحَبَّ وَكَرِهَ مَالَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَاأَمَرَ بِمَعْصِيَةٍ
فَلاَسَمْعَ ولَاَطَاعَةَ . رواه مسلم
Tunduk dan patuh wajib atas seorang muslim dalam perkara yang disenangi atau dibenci,
selama tidak diperintah dengan kemaksiatan. Apabila diperintah untuk melakukan kemaksiatan maka tidak diperkenankan
untuk tunduk dan patuh.
Sebaliknya apabila kita menjadi pemimpin, maka
harus betul-betul dalam mengemban amanahnya sebagai pemimpin. Bilamana
seseorang telah diangkat sebagai pemimpin , berarti dia mengemban tanggung
jawab rakyatnya. Seorang pemimpin rumah
tangga bertanggung jawab terhadap
anggota keluarganya. Pemimpin negara
bertanggung jawab terhadap semua rakyatnya. Khususnya pemimpin negara dia bertanggung jawab mewujudkan
suasana bahagia yang benar-benar
dapat dirasakan oleh setiap warga negaranya .
Untuk mewujudkan pemimpin yang adil yang patut
diteladani oleh rakyatnya, maka yang pertama kali yang harus dilakukan oleh
rakyat adalah dalam memilih pemimpinnya dan wakil-wakilnya, mereka harus betul-betul objektif dalam memilih
pemimpinnya termasuk wakil-wakilnya, karena yang diangkat pimpinan dan yang
diangkat wakil, semuanya merupakan para pembantu rakyat yang akan meladeni
rakyatnya. Maka untuk keperluan itu, pilihlah pemimpin, wakil-wakil yang benar-benar diperkirakan mampu untuk
menjadi pemimpin, mampu untuk menjadi wakil-wakil rakyat dan betul-betul jujur dan berkhlakul karimah. Karena dua
syarat itu yakni kemampuan dan kejujuran merupakan syarat pokok dalam
memilih pemimpin, baik di lingkungan keluarga, perusahaan apalagi di sebuah negara. Hal ini mengambil pelajaran dari
dipilihnya Nabi Musa sebagai pekerja Nabi syueb yang akhirnya dinikahkanan kepada
salah seorang pitrinya. Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an :
قاَلَتْ اِحْدَاهُمَا يَاأَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ
إنّ خيرَ مَنِ استأجرتَ القويُ الأمينُ . ( القصص : 26(
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata : “wahai ayah ambillah ia
(Musa ) sebagai pekerja, karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang
kamu ambil sebagai pekerja adalah orang yang kuat
dan jujur.
Hadirin sidang jumáh rahimakumullah
Mudah-mudahan pimpinan kita yang telah atau akan kita pilih betul-betul
pimpinan yang mampu memimpin rakyatnya dalam hal yang positif dan betul betul
jujur dapat dipercaya supaya daerah kita menjadi daerah yang barokah baldatun
toyyibatun warobbun ghofuur.
بارك الله لى ولكم
Khutbah II
الحمد لله الّذي هدانا لهذا وماكنّالنهتدي لولا أن هدانا الله من يهد الله
فلامضلّ له ومن يضلله فلاهادي له أشهد أن
لاإله إلاّ الله وحده لاشريك له وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله لانبيّ بعده , صلاته
وسلامه على سيّدنا محمّد وعلى أله وصحبه ومن والاه أمّا بعد : فياعباد الله أوصيكم
ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتّقون , وتزوّدوا فإنّ خير الزّاد التّقوى .
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ : إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ياَأَيُّهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ
أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ
لَنَا أَخِرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً
لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ اْلمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ رَبَّنَا أتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Oleh H. Solahudin, M.SI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar