A. PENGERTIAN AL-HAQ
Al-Haq merupakan sebuah nama dari sekian banyak
nama-nama Allah yang terdapat dalam Asmaul husna
yang memiliki arti Yang Maha Benar .
Adakalanya kata Al-haq memiliki arti sama dengan الصّدق atau الصواب. Antonim
dari Al-Haq adalah Al-Bathil artinya
yang salah.
Al-Haq menurut etimologi berarti sesuatu
yang tetap/ ketetapan yang tidak ada pengingkaran, kemantapan sesuatu, mantap
tidak berubah, mesti dilaksanakan. Sementara menurut terminologi adalah:
هو
الحكم المطابق للواقع يطلق على الأقوال والعقائد والأديان
Artinya: hukum yang sesuai
dengan fakta yang dikaitkan dengan perkataan, keyakinan dan
agama.
B. AYAT-AYAT TENTANG AL-HAQ
Dalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat
yang di dalamnya tercantum kata Al-Haq
yang memiliki arti dan maksud berbeda-beda, diantaranya :
الحقّ
من ربّك فلا تكن من الممترين
Artinya :”(Apa yang telah Kami ceritakan
itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu
termasuk orang-orang yang ragu-ragu”. (Q.S. Ali Imran[3] : 60)
Dalam Tafsir Jamal, kebenaran di maksud
adalah bahwa Nabi ‘Isa as benar-benar hamba Allah dan Rasulnya, bukan anak-Nya
sebagaimana yang mereka (Kaum Nashrani) sangka. Khitab ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW beserta umatnya untuk
menjaga dari prasangka yang salah. Menurut Al-Karkhi ayat ini untuk menambah
ketetapan/keteguhan dan ketenangan serta keyakinan Nabi dan bagi setiap orang
yang mendengarkan supaya melepaskan diri dari hal-hal yang bisa menimbulkan
keragu-raguan.
فاِن كنت في شكّ مما أنزلنا اِليك فسئل الّذبن يقرؤن
الكتاب من قبلك لقد جاءك الحقّ من
ربك فلا تكوننّ من الممترين
Artinya :”Maka jika kamu
Muhammad berada dalam keragu-raguan tentang apa yang kami turunkan kepadamu,
maka tanyakanlah kepada orang orang yang membaca kitab sebelum kamu.
Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu”. (Q.S. Yunus[10] : 94)
Menurut Qatadah bahwa Nabi pernah berkata :”Aku tidak
ragu-ragu makanya aku tidak bertanya”. Ibnu Abbas , Sa’id bin Jabir dan Hasan
Bashri menanggapi bahwa hal ini merupakan ketetapan dan pemberitahuan bagi
umatnya bahwa sifat-sifat Nabi telah dinyatakan dalam kitab-kitab terdahulu
(dalam Taurat dan Injil) yang mana kitab itu telah ada di hadapan Ahli Kitab.
Berarti kebenaran yang dimaksud pada
ayat di atas adalah kebenaran tentang diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul
terakhir.
قل
ياأيّها النّاس قد جاءكم الحقّ من ربّكم فمن اِهتدى فاِنما يهتدي لنفسه ومن ضلّ
فاِنما يضلّ عليها وما أنا عليكم بوكيل
Artinya :” Katakanlah: “Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al-Quran) dari Tuhanmu,
sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu
untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya
kesesatan itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan Aku bukanlah seorang penjaga
terhadap dirimu”. (Q.S. Yunus[10]: 108).
Dalam tafsir Ibnu katsir,
Ayat ini mengisyaratkan bahwa Rasul diperintah untuk memberitahukan kepada manusia
, bahwa segala apa yang dibawa dari sisi Allah adalah suatu kebenaran yang
tidak perlu diragukan lagi. Rasul berkata “ Aku bukanlah penjaga/wakil kamu
sekalian sampai kamu menjadi orang yang beriman. Sesungguhnya aku hanyalah
seorang pemberi peringatan sementara petunjuk, hanyalah dari Allah.
Kebenaran yang dimaksud
adalah kebenaran Al-Q uran.
فذٰ لكم
الله ربّكم الحقّ فماذا بعد الحقّ اِلاّالضّلال فاَنّى تصرفون
Artinya :” Maka (Dzat yang
demikian) itulah Allah Tuhan kamu Yang sebenarnya, maka tidak ada sesudah
kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari
kebenaran)”. (Q.S. Yunus [10]: 32).
Kebenaran yang dimaksud pada
ayat ini adalah tentang Kebenaran Allah sebagai Tuhan Yang berhak untuk
ditauhidkan/di-Esa-kan dalam setiap peribadatan.
وقل الحقّ من ربّكم فمن شاء فليؤمن ومن شاء فليكفر
اِنا أعتدنا للظالمين نارا أحاط بهم سرادقها واِن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل
يشوي الوجوه بئس الشّراب وشاءت مرتفقا
Artinya :” Dan katakanlah:
“Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang ingin (beriman)
maka hendaklah ia beriman dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”.
Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang
gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan
diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.
Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (Q.S.
Al-Kahfi [18]: 29)
هنالك الولاية لله الحقّ هو خير ثوابا وخير عقبا
Artinya :”Di sana
pertolongan itu hanya dari Allah Yag Haq. Dia adalah sebaik-baik Pemberi pahala
dan sebaik baik pemberi balasan”. (Q.S. Al-Kahfi [18]: 44)
فتعالى الله الملك الحقّ ولا تعجل بالقرءان من قبل أن يقضى
اِليك وحيه وقل ربي زدني علما
Artinya :”Maka
Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa
membaca Al-qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah:
“Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (Q.S. Thaha [20]: 114)
Maksudnya Nabi
Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi
kalimat, sebelum jibril selesai membacakannya, agar Nabi Muhammad saw. Dapat
menghafal dan memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu.
Kebenaran yang
dimaksud pada ayat ini adalah kebenaran Allah, Raja Yang sebenar-benarnya,
kebenaran tentang janji dan ancaman, para Rasul, Surga, Neraka, segala sesuatu
yang bersumber dari-Nya, keadilan Allah tidak akan menyiksa
ذالك بأنّ الله هو الحقّ وأنّه يحي الموتى وأنّه على
كلّ شيئ قدير
Artinya :”Yang
demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah Yang Haq, dan sesungguhnya
Dialah yang menghidupkan segala yang
mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Hajj [22]
: 6)
Al-Haq menurut ayat ini adalah Yang
menciptakan, Yang mengatur dan Yang mengerjakan apa-apa Yang dikehendaki
seperti menghidupkan tanah yang mati dan menumbuhkan berbagai macam tumbuhan.
Maksudnya :
Allah-lah Tuhan Yang sebenarnya, Yang Wajib disembah, Yang berkuasa dan
sebagainya.
ذالك باَنّ الله هو الحقّ وأنّ ما يدعون من دونه هو الباطل وأنّ الله هو العلي الكبير
Artinya :”(kuasa
Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang
Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah, itulah yang bathil,
dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (Q.S. Al-Hajj
[22] : 62)
Al-Haq dalam ayat ini adalah Tuhan
Yang sebenarnya, yang mana tidak ada yang diperlukan dalam ibadah kecuali karena-Nya, Dia-lah Yang memiliki
kekuasaan yang besar, apa yang ia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak
dikehendaki pasti tidak akan terjadi, segala sesuatu membutuhkan-Nya dan hina di hadapan-Nya.
فتعالى الله الملك الحقّ لااِله اِلاّهو ربّ العرش
الكريم
Artinya :”Maka Maha Tinggi
Allah, Raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Tuhan (Yang mempunyai )’Arasy yang mulia”. (Q.S. Al- Mu’minuun [23] : 116)
يومئذ يوفّيهم الله دينهم الحقّ ويعلمون
أن الله هو الحقّ المبين
Artinya :”Di hari itu, Allah
akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah
mereka bahwa Allah-lah Yang Benar lagi Yang Menjelaskan (segala sesuatu menurut
hakikat yang sebenarnya)”. (Q.S. An-Nuur [24] : 25)
Al-Haq : Yang Maha Benar dalam
memberikan janji, ancaman dan perhitungan yang adil, tidak ada kecurangan.
ذالك بأنّ الله
هو الحقّ وأنّ ما يدعون من دونه الباطل وأنّ الله هو العليّ الكبير
Artinya :”Demikianlah,
karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang
mereka seru selain dari Allah itulah yang bathil dan sesungguhnya Allah Dia-lah
Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (Q.S. Luqman [31] : 30)
Ayat ini menunjukkan bahwa sesungguhnya
Allah adalah Al-Haq Adanya Yang Maha
Benar, Tuhan Yang Maha Benar dan segala sesuatu selain Allah adalah bathil.
سنريهم ءاياتنا في الأفاق وفي انفسهم حتّى يتبين لهم
أنّه الحقّ أولم يكف بربّك أنّه على كلّ
شيئ شهيد
Artinya :”Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Quran itu
adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya dia
menyaksikan segala sesuatu”. (Q.S. Fushshilat [41] : 53)
Kebenaran dimaksud adalah kebenaran
Al-Quran.
Ayat ini berbicara tentang dua tingkatan
manusia yang meneladani Allah dalam sifat Al-Haq, yang pertama memandang kepada
alam raya dan seluruh makhluk, sehingga dia menyadari bahwa Allah dan
tuntunan-tuntunan-Nya adalah haq. Yang kedua adalah tidak memandang kecuali
hanya kepada Allah Yang Haq, karena baginya segala sesuatu selain Allah adalah
bathil, sehingga dengan Allah, demi Allah dan bersama Allah ia selalu.
C. KESIMPULAN
Dari sekian banyak ayat yang
mencantumkan kata Al-Haq, pada dasarnya semua terfokus kepada Allah. Kebenaran
itu semuanya bersumber dari Allah. Allah pun telah menggariskan dengan salah
satu sifat-Nya yang terdapat dalam Asma’ul Husna yaitu Al-Haq.
Kata Al-Haq (kebenaran) memiliki
keanekaragaman arti, diantaranya : agama, Al-Quran, Islam, keadilan, tauhid,
kebenaran, nasib, kebutuhan, antonim kebatilan, keyakinan, kematian,
kebangkitan,janji, ancaman, surga, neraka, dan lain-lain yang puncaknya adalah
Allah SWT. Sebagaimana tercantum dalam sebuah do’a yang sering dibaca setelah
shalat tahajjud :
اللهمّ لك الحمد أنت قيّوم السّموات والأرض ومن فيهنّ
ولك الحمد أنت ملك السّموات والأرض ومن فيهنّ ولك الحمد انت نور السّموات والأرض
ومن فيهنّ ولك الحمد انت الحقّ ووعدك الحقّ ولقاؤك الحقّ وقولك الحقّ والجنّة حقّ
والنار حقّ والنبيّون حقّ ومحمّد صلّى اللّه عليه وسلّم حقّ والسّاعة حقّ اللّهم
لك أسلمت وبك أامنت وعليك توكّلت واِليك أنبت وبك خاصمت واليك حاكمت فاغفرلي ما
قدّمت وما أخّرت وما أسررت وما أعلنت وما أنت أعلم به منّي أنت المقدّم وأنت
المؤخر لااِله اِلا أنت لا حول ولا قوّة اِلا بالله العليّ العظيم . والله أعلم بالصّواب.
Oleh : N. Ade Lia Royani
NIM : 11.017
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Program Pascasarjana IAIC Tasikmalaya
-referensi ada pada penulis-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar