blog islami yang berisi bacaan doa sehari-hari, seperti doa selamat dan tolak bala, doa setelah sholat fardhu, doa sholat tahajud, doa sholat duha, doa qunut witir di bulan ramadhan, doa qunut subuh, dll. Selain itu terdapat juga bacaan dzikir dan doa di bulan ramadhan, niat puasa ramadhan, niat puasa sunnah rajab, sya'ban, dzulhijjah, syawwal, dll. Materi khutbah jumat, khutbah idul fitri, khutbah Idul Adha, khutbah bahasa sunda, pembukaan khutbah, pembukaan pidato, sejarah tokoh dan kyai

Menghadiahkan Pahala Kepada Orang Lain. Boleh atau Tidak?


Menghadiahkan pahala kepada orang lain, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal, boleh dilakukan menurut ifaham Ahlusunnah Wal Jama'ah. Dan orang yang diberi hadiah pahala akan mendapat faedah di akherat kelak. Hal ini telah dijelaskan oleh K.H. Siradjuddin Abbas dalam bukunya "40 Masalah Agama."
Dalam menjelaskan bolehnya menghadiahkan pahala, beliau menghadirkan banyak dalil quran dan hadits, serta penjelasan para ulama.
Diantara dalil-dalilnya adalah, seperti hadits berikut dari Ibnu Abbas R.A yang di riwayatkan oleh Imam Bukhari, yang terdapat dalam kitab Fathul Bari Juz IV, halaman 437.

 أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَةً اقْضُوا اللَّهَ فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ

 Ada seorang wanita dari Juhainah yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya: “Ibuku pernah bernadzar melakukan ibadah haji, namun beliau tidak melaksanakannya sampai meninggal, apakah saya boleh menghajikannya ?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ya, hajikanlah ia ! Perhatikanlah, jika ibumu memiliki tanggungan hutang, tentu engkau akan membayarnya. Maka hutang kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi.

 عَنِ اْبنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِىِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِى تُوَفِيَتْ أَفَيَنْفَعُهَا أَنْ اَتَصَدَّقَ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنَّ لِى مِحْزفًا اُشْهِدُكَ إَِنِى تَصَدَّقْتُ بِهِاعَنْهَا (رواه البخارى والترمذي وأبو داود والنسائى)

Sahabat Ibnu Abbas ra meriwayatkan bahwa seseorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad SAW. Dia berkata; “Ibu saya meninggal, Apakah ada manfa’atnya apabila saya bersedekah untuk ibu saya?” Rasulullah menjawab, “Ya berguna bagi ibumu.” Orang itu berkata lagi, “Saya mempunyai sebuah kebun dan engkau Rasulullah aku jadikan saksi, bahwa aku telah menyedekahkan kebun itu untuk ibu saya.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud dan Nasa’i).

Untuk penjelasan lebih detil tentang menghadiahkan pahala kepada orang lain, silahkan baca keterangan "Masalah Hadiah Pahala" dalam buku 40 Masalah Agama, KH. Sirajuddin Abbas, Hal 192-222.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar